Ribuan mahasiswa desain komunikasi visual (DKV) seluruh Indonesia, berkumpul dalam acara Kriyasana Mahasiswa Desain Grafis Indonesia (KMDGI) di UTC Hotel, Kamis (2/10). Dalam acara yang digelar dua tahunan tersebut juga dimeriahkan berbagai acara seperti workshop yang mengundang 20 pembicara professional serta pameran  47 karya video & instalasi, talkshow, exhibition hingga screening. 

"Ini ajang kumpul anak DKV se Indonesia, disini kita melakukan pameran total ada 47 karya yang dipamerkan dari para mahasiswa DKV, berdiskusi, dan masih banyak lagi," kata Stefanus Agusta Cahyandra, Ketua Panitia KMDGI.

Ia menerangkan jika saat ini peluang kerja lulusan DKV di Indonesia sangat besar. Terlebih dari segi grafis, pembuatan audio visual dan yang lainnya. "Apalagi saat ini sudah masuk pasar bebas, potensi yang ada sangat besar digarap. Bahkan anak DKV saat ini dituntut untuk mewujudkan ekonomi kreatif supaya tidak menjadi buruh," paparnya. Dirinya berharap dengan digelarnya KMDGI, semua mahasiswa DKV di Indonesia bisa berkolaborasi demi memajukan bangsa. "Selain itu kami harap anak-anak DKV juga bisa memberikan problem solving di tengah masyarakat," tuturnya.

Sementara itu, Prasetyo Reza salah satu peserta pameran dari Jurusan DKV Stikom Surabaya mencoba mengangkat potensi kuliner yang ada di kawasan Dolly. Ya kawasan bekas lokalisasi terebut masih sangat jarang dikunjungi wisatawan karena image negatif yang selama ini terlanjur melekat." Kami coba gambarkan toples kerupuk berukuran besar yang di dalamnya adalah makanan, disitu kami gambarkan semua proses pembuatan kuliner disana. Harapannya tentu image negatifnya bisa hilang," tambahnya,

Isu tentang Dolly menarik bagi para mahasiswa untuk dikenalkan kepada masyarakat secara luas. Mereka ingin menyosialisasikan bahwa Dolly bukan lagi tempat prostitusi sebagaimana anggapan masyarakat selama ini. Kawasan tersebut kini menjadi pusat UKM yang bisa dijadikan wisata belanja bagi masyarakat.

“Dari kegiatan sosialisasi yang kami lakukan sebulan sebelum acara KMDGI,  ternyata Dolly masih dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat Surabaya,” ungkap Diah Ayu Ningrum, ketua panitia Delegasi DKV Stikom Surabaya.

                                                                                                                                                                                                                                                        [Sumber] [Sumber]