SURYA.co.id | SURABAYA - Autisme menjadi penyimpangan perilaku yang jarang bisa diterima masyarakat. Bahkan tak jarang anak-anak autis kehilangan haknya dan menerima bullying dari masyarakat.

Untuk itu mahasiswa Desain Komunikasi Visual Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya, Abimanyu Surya Nagara memutuskan membuat buku ilustrasi dengan tema tentang autisme. Diharapkan dapat digunakan sebagai media pengenalan karakteristik anak-anak autis kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan empati para peserta didik lain.

"Dengan pengenalan karakteristik anak autis diharapkan peserta didik dapat menerima segala keterbatasan yang dimiliki anak-anak dengan autisme, pada akhirnya akan berpengaruh pada penerimaan anak-anak autis di lingkungan pendidikan," jelasnya saat ditemui SURYA.co.id dalam Pameran Tugas Akhir GESTALTIF 2018, Selasa (3/2/2018). 

"Dengan memakai gambar visual, saya buat ciri anak-anak dengan autisme secara general digambarkan sebagai individu yang menunjukkan sindrom atau dengan kelainan yang sangat jarang, Seperti karakteristik utama yang kurang pandai berbicara sehingga cenderung menggunakan bahasa baik verbal maupun tekstual untuk menyampaikan maksud hatinya secara pribadi kepada orang lain. "Karakteristik seperti ini mekunjukkan keterbatasan yang dimiliki anak autis dengan harapan masyarakat dapat mengerti keadaan emosi penyandang autis tersebut. Sehingga dapat memunculkan inisiatif menerima atau bahkan menolong anak-anak dengan autisme agar diterima di lingkungannya,"papar Abimanyu Surya Nagara.

Abimanyu mengungkapkan untuk menyusun buku ini, ia cukup kesulitan saat harus mengobservasi orang tua yang memiliki anak autis. Tidak semuanya bersedia terbuka akan kondisi anaknya.

"Di buku ini juga saya buat ilustrasi anak autis yang suka menyendiri,perilaku repretitif,penyendiri,terlambat bicara dna lainnya,"pungkasnya.

Irene Intansari Dammen, humas Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya mengungkapkan karya Abimanyu merupakan satu dari 14 karya yang dipamerkan. Tahun ini pameran tugas akhir mahasiswa DKV mengambil tema “Metamorph” untuk memberikan solusi yang mengarah pada perubahan yang lebih baik bagi masyarakat.

"Tema ini menggambarkan bentuk perubahan berupa solusi yang revolusioner bagi masalah yang terjadi di masyarakat. Pameran ini dikaji secara ilmiah menggunakan kajian budaya rupa sehingga mahasiswa dapat memahami fenomena budaya rupa dan budaya desain, khususnya yang terjadi dan berlaku di Indonesia," pungkasnya.

                                                                                                                    Sumber berita: [link] dan [link]