Program studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya mempunyai cara unik dalam menggali potensi kreatif para mahasiswanya, yaitu ajang penghargaan DKV Awards 2016.

Ajang ini dikemas sedemikian rupa, mulai dari setting acara, pembacaan nominasi, dekorasi panggung, tata cahaya, photo booth, hingga karpet merah dirancang mirip ajang penghargaan profesional, seperti penghargaan piala Oscar, FFI, AMI, dan ajang penghargaan sejenisnya. Acara penghargaan digelar pada Selasa, 1 Juni 2016 di Gedung Serbaguna Stikom Surabaya lalu. Tahun ini merupakan tahun keempat. Setiap tahun selalu mengalami peningkatan, baik kualitas maupun kuantitas karya. Lebih dari 400 karya tahun ini terkumpul dan mengalami proses penjurian. Sebanyak 15 juri yang dipilih dari dosen prodi DKV maupun luar prodi, serta pakar desain dan fotografsi dari luar kampus.

Samentara kategori-kategori yang dilombakan antara lain desain karikatur, desain poster kritik sosial, desain logo produk, desain huruf, animasi dua dimensi, iklan TVC dan ILM, komik strip, menggambar karikatur, fotografi human interest, desain poster lingkungan hidup, desain media promosi, dan desain kemasan. Masing-masing kategori hanya diambil satu penghargaan bagi mahasiswa Stikom dan satu penghargaan khusus SMA/SMK/MA se-Surabaya dan sekitarnya. Hal ini membuat persaingan sangat ketat sehingga acara ini menjadi ajang bergengsi yang ditunggu-tunggu para mahasiswa Stikom dan siswa -siswa SMA/SMK/MA di Surabaya dan sekitarnya.

Tahun ini DKV Awards mengambil tema  back to nature. Tema ini dilatarbelakangi oleh kegelisahan terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi di bumi, seperti penebangan dan pembakaran hutan secara illegal, pembuangan sampah sembarangan, dan sejumlah kerusakan akibat tangan manusia.

“Para muda harus dididik untuk peduli terhadap lingkungan sejak dini karena ini menyangkut kehidupan masa depan anak dan cucu kita kelak,” demikian kata Johanes, mahasiswa DKV semester empat sekaligus ketua panitia DKV Awards 2016.

Tujuan dari penghargaan ini adalah memotivasi mahasiswa untuk berani dan terbiasa berkompetisi, baik, di dalam maupun di luar kampus, khususnya di bidang kreatif.  Hal ini mengingat bahwa tren di bidang kreatif, khususnya desain, saat ini sedang naik sehingga persaingan akan semakin tinggi. Fakta ini bisa dilihat dari maraknya sejumlah kampus yang mulai membuka program studi Desain Komunikasi Visual.

“Mahasiswa tidak boleh tertidur. Mereka harus melek bahwa di luar sana, calon-calon desainer siap bersaing dengan karya-karyanya,” pungkas Muhammad Bahruddin, Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual.